Cerita Sex - Mengulum Puting Susu Kekasih Baruku bagian 2

Cerita sebelumnya Cerita Sex - Mengulum Puting Susu Kekasih Baruku bagian 1

Setelah agak lama akhirnya aku suruh berdiri dan melepaskan CD-nya, tapi muncul keraguan di wajahnya, akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga, maka telanjang bulatlah dia di depanku sambil berdiri. Aku pun tak mau ketinggalan, aku langsung berdiri dan langsung melepas CD-nya. Aku langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tanganku meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, dia pun mendesis, "Aahh... aahh... aahh... aahh..." sewaktu tangan kananku aku turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.

Setelah agak lama baru aku sadar bahwa jariku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan kusiapkan penisku. Kugenggam penisku menuju liang senggamanya dari belakang. Kusodok pelan-pelan tapi tidak mau masuk-masuk, kusodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok, tangannya pun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, "Aahh... ssaayaa... ssaayaangg... kaammuu..." aku pun terus menyodok dari belakang.
Mungkin karena kering, penisku nggak mau masuk-masuk juga. Kuangkat penisku lalu kuludahi tanganku banyak-banyak dan kuoleskan pada kepala penisku dan batangnya, dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Kugenggam penisku menuju liang senggamanya kembali.

Pelan-pelan kucari dulu lubangnya, begitu kusentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, "Ahh... aahh..." kutuntun penisku menuju lubang senggamanya itu tapi aku rasakan baru masuk kepalanya saja, dia pun langsung menegang tapi aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras kusodok kuat-kuat lalu aku rasa penisku seperti menyobek sesuatu, maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, "Ssaakkiitt..." aku rasakan penisku sepertinya dijepit oleh dia keras sekali sehingga kejantananku terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya.
Aku lalu bertahan dalam posisiku dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata, "Tahann.. sayang... cuman sebentar kok..."

Aku memegang kembali payudaranya dari belakang sambil kuremas-remas secara perlahan dan mulutku menjilati belakangnya, lalu lehernya, telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulutku agak lama.
Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciumanku di badan dan remasan tanganku di payudaranya, "Ahh... aahh... ahh... kamu sayang sama aku kan?" dia berkata sambil melihat kepadaku dengan wajah yang penuh pengharapan.
Aku cuma menganggukkan kepala, padahal aku sedang menikmati penisku di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan aku sedang berada di suatu tempat yang dinamakan surga.
"Enak sayang?" tanyaku.
Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, "Aahh... aahh..." lalu aku mulai bekerja, aku tarik pelan-pelan penisku lalu aku majukan lagi, tarik lagi, majukan lagi, dia pun makin keras mendesis, "Aahh... ahh... ahhkkhh..."

Akhirnya ketika kurasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi, aku pun mengeluar-masukkan penisku dengan cepat, dia pun semakin melenguh menikmati semua yang aku perbuat pada dirinya sambil terus meremas payudaranya yang besar itu.
Dia teriak, "Akuu mauu keeluuarr..."
Aku pun berkata, "Aahhkk saayanggkkuu..."
Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya, tapi aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, "Ahh... aahh... ahh... akkhh... akkhh... truss..." langsung dia bilang, "Sayyaa keelluuaarr... akkhh... akhh..." tiba-tiba dia mau jatuh, tapi aku tahan dengan tanganku.
Kupegangi pinggulnya dengan kedua tanganku sambil kukocok penisku lebih cepat lagi, "Akkhh... akkhh... ssaayyaa mauu... keelluuaarr... akkhh..." peganganku di pinggulnya kulepaskan dan langsung saja dia terjatuh  terkulai lemas.

Dari penisku menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, "Ccroott... croott... ccrroott..." Aku melihat air maniku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, "Akhh..., thanks sayangkuu..." sambil berjongkok kucium pipinya sambil kusuruh jilat lagi penisku. Dia pun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu aku bilang untuk memakai pakaiannya, dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.

Setelah kami berdua selesai aku mengecup bibirnya sambil berkata, "Aku pulang dulu yah sampai besok sayang...!" Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin menyesal, tidak tahu ahh. Kulihat jamku sudah menunjukkan jam 23:35, aku pulang dengan sejuta kenikmatan.

TAMAT

Posting Komentar

Related Post