Cerita Sex - Kisah Mia Akibat Pesta Itu

SUDAH kuduga sebelumnya bahwa Riki dan Johan akan ketagihan. Seperti juga Dino. Dialah lelaki pertama yang mengakui bahwa dia ketagihan setelah mencicipi no nokku. Kupikir-pikir lucu juga. Apa mereka anggap no nokku ini :kue ?
"Ibarat kue, maka no nokmu yang pa¬ling lezat di muka bumi ini," begitu kata Dino, "Aku yakin, lelaki yang pernah me¬rasakan No nokmu, pasti ketagihan!"
Dan itu terjadi pada Riki dan Johan!
Setelah pesta di rumah Melly, aku sering merasa bersalah kepada Dino. Aku jadi kepikiran dengan Dino. Rasanya aku kangen dengan Dia. Tapi apakah aku sanggup berhadapan dengan Dino setelah kejadian di rumah Melly? Dalam hati aku bilang : "Maafkan aku, Dino! Andai kata kau tabu apa yang sudah terjadi atas diriku, pasti kau akan marah besar".
Seringkali juga aku mempersalahkan diriku. Kumaki diriku sebagai cewek tak setia. Cewek penyeleweng. Namun jauh di lubuk hatiku sebenarnya, aku tak dapat melupakan kesan manis dengan dua cowok lain yang pernah menyetubuhiku. Terutama Riki! Walaupun yang aku lakukan dengan Riki Cuma beberapa saat, sambil berdiri dan bersandar di tembok, namun kesannya sangat dalam. Sering kali dalam kesendirian godaan itu dating. Godaan untuk mengulangi kesan mesra dan manis bersama Riki. Seringkali pada malam-malam sunyi, seakan-akan kurasakan kon tol Riki mengaduk-aduk dalam no nokku. Aku sampai meringis-ringis sambil mengatup¬kan pahaku rapat-rapat. Soalnya, no nokku jadi gatal dan kepingin digaruk. Ten¬tu saja yang menggaruk kon tol Riki, yang terus terang saja sekarang menjadi idolaku. Rasa itu pulalah yang kadang-kadang membuat aku uring-uringan karena libido yang tak tersalurkan sedangkan mau keluar rumah belum ada kesempatan karena akhir-akhir ini Mama sering kedatangan tamu di rumah baik tamu bisnis maupun tamu-tamu keluarga.
Kalau sudah begitu paling-paling aku curhat sama Novy.
Hingga pada suatu minggu pagi, dua minggu setelah pesta di rumah Melly, dari Singapore Mama menelepon, memintaku untuk membersihkan gudang karena ada barang yang akan datang dan disimpan di gudang.
Karena digudang banyak barang-barang berat yang harus dipindahkan aku meminta tolong Novy agar Riki mau membantuku. Dalam hati aku ingin mengulang lagi peristiwa di rumah Melly dengan Riki.
"Nov, tolong dong teleponkan Riki? Aku pingin minta bantuannya nih untuk bersih-bersih gudang..." kataku ke Novy
"Eeiit… bersih-bersih gudan yang mana nich Non? Gudang beneran or gudang anak alias no nok kamu… he… he… he…" ejek Novy
"Beneran nich Nov, Nyokap telepon gue disuruh bersihin gudang karena ada barang yang mau datang. Kalau terjadi hal lain itu sih efek samping…" balasku
"Iya deh, tunggu aja di rumah oke? Dan selamat menikmati…" jawab Novy.
Tepat pukul 10.00 Riki tiba di rumahku. Setelah berbasa-basi sebentar, Aku dan Riki ke Gudang untuk merapikan barang-barang yang ada sehingga ada tempat buat menyimpan barang pesanan Nyokap.
Kini Aku dan Riki berdua-duaan di gudang. Mbok Minah masih belanja di supermarket untuk keperluan keluarga Mingguan. Setelah hamper dua jam beres-beres digudang, cukup melelahkan juga. Namun barang-barang sudah agak tertata rapi. Sejenak kami beristirahat. Aku sengaja memancing-mancing libido Riki dengan duduk ngongkong sambil minum coca-cola. Aku yakin Riki pasti me¬lihat selangkanganku dan aku juga yakin kalau Riki dapat melihat langsung no nokku, karena memakai rok super mini dan sengaja gak paka CD. Aku pura-pura acuh. Tapi kulihat Mata Riki yang melotot melihat kearah selangkanganku.
Kuletakkan botol coca-cola dan ber¬diri. Kudoronq sebuah peti ke pinggir. Uh berat juga. Dan pada saat mendorong aku sengaja nungging sedemikian rupa di depan Riki. Rok pendek yang kukenakan tak sanggup menutupi bongkah¬an pantatku yang besar, padat dan mon¬tok. Putih bersih dan memikat. Karena aku gak pakai CD, tentu saja Riki dapat melihat no nokku dari belakang. Apalagi sengaja aku mendorong sambil meliuk-liukkan pinggulku, sehingga pantatku ikut bergoyang-go¬yang merangsang.
Belum selesai aku mendorong, Riki telah menyergapku dari be¬lakanq, aku pura-pura kaget. Terkaanku ternyata benar. Riki terangsang dengan oleh ulahku. Dia memelukku erat-erat. Terasa olehku kon tolnya yang keras menggan¬jal di pantatku.
"Rik, Apa-apaan sikh ?!" aku pura-pura meronta Riki memelukku dari belakang sambil tangannya menjalar dan meremasi susuku.
"Aku kepingin sekali, Mia. Dua ming¬gu aku nggak ngen tot… terakhir kali aku ngen tot ya sama kamu di rumah Melly!" Katanya di antara napasnya yang panas terasa menyerbu belakang kudukku.
"Tapi ini kan gudang, Rik !" aku mencoba mengingatkan. Padahal dalam hati aku menginginkan Riki melakukan yang lebih dari itu.
Rupanya Riki sudah tidak mampu lagi membendung nafsunya sehingga tak menghiraukan lagi bahwa sekarang dia ada di gudang bukan dikamar tidur atau tempat lain yang enak buat ngen tot.
Dengan kaki ditendangnya pintu gu¬dang sehingga tertutup. Tubuhku direbah¬kannya ke lantai gudang.
"Rik! Kamu ini, Ikh Kok nggak rishi ?!", kataku. Padahal hatiku senang bukan main. Sudah beberapa hari ini no nokku gatal ingin dimasuki kon tol.
"Aku tidak tahan lagi, Mia... !" katanya sambil mempreteli blusku. Dia tak perlu membuka kutangku, karena aku memang tidak pakai kutang dan begitu rokku di loloskan maka akupun sudah telanjang.
"Masa kekamar saja tidak tahan," kata ku
"Batul, Mia? Lihat ni kon tolku sudah ngaceng sekali !!" katanya sambil melorotkan celananya.
Betul saja. Kon tol Riki sudah ngaceng sekali. Riki segera merangkak di atas tubuhku dengan maksud ingin membenamkan kon tolnya yang sudah ngaceng itu kedalam no nokku. Aku cegah.
"Rik cumbui dulu dong no nokku… biar basah dulu?" pintaku sambil menekan kepalanya keselangkanganku.
"Oh .... ya! Aku sampi lupa!!" kata Riki yang senang mencubui punyaku. Kubuka kedua pahaku lebar-lebar supaya Riki leluasa mencumbui no nokku. I
"Ayo,… Rik puaskan dirimu! Cium Rik, Sssss..., Ya jilat terus Rik, Ssssh.....akkhh... 1tilnya Rik… Sssssshhhh… Rik…." aku merem melek menikmati jilatan lidah Riki pada No nok dan 1tilku sambil pin gulku bergoyang goyang kesana kesini. "Rik, Teruuusss…. Hmm, ennakkh.... ah…"
Sambil terus merintih nikmat, aku berusaha menggapai batang kon tol Riki. Dan ternyata sebelum menusuk no nokku Riki pun ingin menikmati sedotanku pada kon tolnya. Kini posisi kon tol Riki tepat di atas mulutku dan dengan segera aku masukkan batang kon tolnya yang super gede tersebut kedalam mulutku sambil aku kulum-kulum. Sesekali aku jilati lubang kencingnya dan aku emut biji pelernya bergantian.
"Ufffffff enak sekali Mia… terusin isapnya…. isap yang kenceng", Riki mendesah-desah menikmati sedotan dan kulumanku pada kon tolnya.
Terasa kon tol Riki makin keras menegang dan cairan no nokku pun terasa makin banyak, menandakan no nokku sudah sangat siap untuk segera dimasuki kon tol Riki. Maka kuminta Riki untuk segera memasukkan kon tolnya dalam no nokku. Aku mengangkangkan pahaku dengan lebar. "Rik….., ayo masukin kon tolmu di no nok Mia dong….. Mia sudah kepengen banget nihh.." pintaku sambil mengarahkan ****** Riki tepat dimulut no nokku.
Sambil kutuntun Riki memasukkan ujung kontolnya di no nokku. Aku yang sudah sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatku sehingga kepala ****** Riki masuk ke dalam no nokku. "Accchhhhhh….. Rik, niiiikmaaat…", desahku. Walaupun No nokku sudah basah banget tapi karena kon tol Riki yang gede, tersendat juga kon tol Riki saat mengebor No nokku. Kedua paha kulingkarkan di badan Riki agar kontolnya makin menancap di no nokku. Riki menarik kon tolnya sedikit keluar lalu dimasukkan, ditarik lagi dimasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat aku semakin mengerang-erang keenakkan, kini kon tol Riki secara pelan tapi pasti ambles kedalam no nokku. Riki menekan kon tolnya dengan ritme yang lebih cepat dan keras hingga mulutku menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang kurasakan membuat aku hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan.
"Aduh Rik, nikmatnya, kon tolmu udah gede panjang lagi, masuknya dalem banget. No nokku sampe sesek rasanya", kataku.
"Tapi enakkan", jawab Riki.
"Enak banget Rik, sekarang dienjot yang keras Rik, biar tambah nikmat", kataku lagi.
Masih dengan pelan2 Riki mengenjotkan kon tolnya keluar masuk. Sewaktu keluar, yang tersisa di no nokku hanya tinggal kepalanya saja, kemudian dienjotkan kedalam sekaligus sehingga nancap di no nokku yang paling dalam.
"Enak Rik, kalo dinjot seperti itu, yang cepat Rik", rengekku lagi sambil terus mengejang2kan otot no nokku. Riki pun menjadi belingsatan karena empotan no nokku sehingga enjotannya menjadi makin cepat dan makin keras.
"Gitu Rik, aduh enak banget…. Rik, terus Rik, terasa banget gesekan kontolmu ke no nok Mia, nancepnya dalem lagi, terus Rik, yang cepat", kataku terengah2 keenakan. Riki mempercepat enjotan kon tolnya. Dari caranya ngenjotnya dapat dipastikan bahwa Riki sangat berpengalaman, dan enjotan itu membuat aku menjadi liar, pantatku menggelinjang saking nikmatnya dan aku terus merintih kenikmatan sampai akhirnya aku tidak dapat menahan lebih lama,
"Riiiiikkkkk, Mia nyampe Rik… Aaaaaaahhhhh", jeritku. Ser… seerr… seerrr… cairan kenikmatanku menyemprot dengan derasnya. Sementara itu Riki masih bertahan juga dengan terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan caranya tadi. Nikmat sekali rasanya.
Karena aku lagi mendapatkan orgasmeku maka empotan no nokku jadi makin terasa oleh Riki. Kon tolnya serasa dipijit-pijit didalam no nokku.
"Nikmat sekali Mia, empotan no nokmu kerasa sekali, kon tolku serasa diremes dan diisep, lebih nikmat dari emutan mulutmu", kata Riki sambil terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat sampe akhirnya Riki mengejang sambil menancapkan kon tolnya dalam-dalam di no nokku,
"Mia, aku keluar…!!!", bersamaan dengan itu, Crot… croott… crooottt… terasa pejunya nyemprot dengan derasnya dalam no nokku. Nikmat banget rasanya siang ini. Beberapa saat kami terdiam, saling berpelukan menikmati permainan yang baru usai. No nokku terasa basah sekali oleh peju Riki yang keluar banyak sekali bercampur dengan cairan maniku yang juga banyak.
Riki membelai-belai rambutku "Kamu lemas, Mia? tanyanya.,
"I ... iya…Rik! Tapi nikmat banget" kataku dengan suara sengaja kubuat lemah, padahal dalam hati aku mengatakan "Aku ingin lagi, Rik! No nokku masih ingin dimasuki kon tolmu!!!".
"Kita main lagi yuk, Mia?" ajak Riki.
"Kamu, balum capek, Rik?" tanyaku balik.
"Belum!!!, Kamu capek?" Tanya Riki lagi.
"Istirahat dulu sebentar ya, Rik… Sambil memulihkan tenaga" kataku, padahal dalam hati, aku bilang "Aku tidak capek, Rik. Sepuluh kali lagi aku masih mampu melayanimu…!!!".
"Nafsumu kok gede banget, sih?" tanyaku.
Riki tersenyum. "Dua minggu, Mia…!!! Dua minggu aku puasa…!!!. Sejak kita melakukannya dirumah Melly, Aku jadi tidak ingin main dengan perempuan lain. Aku selalu memikirkan kamu, Mia. Mungkin aku telah jatuh cinta denganmu…" jelas Riki sambil membelai lembut rambutku. Aku kaget juga mendengar ucapan Riki tersebut, apa yang dia rasakan sama dengan yang aku rasakan… Sementara aku terdiam, Riki mencium leherku sambil meremas2 kedua susuku sambil memelukku dari belakang. Kon tol Riki yang sudah ngaceng lagi digesek2kan ke pantatku. Aku menggelinjang kegelian, dia terus saja menciumi leherku. Kemudian ciumannya bergeser kebawah, kepunggungku sampai akhirnya ke bongkahan pantatku. Aku hanya mendesah2 ketika dia menyapu bongkahan pantatku dengan lidahnya. Pahaku direnggangkannya dan terasa lidahnya menyapu no nokku dari belakang.
"Rik, nikmat sekali, Aaaaahhhh… Rik…", kataku sambil menunggingkan pantatku kebelakang. "Jilat terus Rik, jilatin semuanya", kataku terengah-engah.
Riki membuka belahan pantatku dan menyapu lobang pantatku sampe ke no nokku. Riki menjilati no nokku yang sudah basah kuyup karena napsuku yang makin meninggi. Nikmat banget digeluti siang-siang seperti ini. Aku sempat menjerit kecil ketika dia mencolok no nokku dengan lidahnya. Ternyata gak cuma kon tol Riki yang nikmat, lidahnya juga bisa bikin aku keenakan.
Kemudian ciuman Riki kembali bergeser keatas, kepunggungku. Kedua tangannya meremas2 susuku dari belakang, beberapa kali aku tersentak nikmat ketika ke-2 pentilku diplintir2 dengan jarinya. Tanganku menjalar kebelakang, meremas kon tolnya yang sudah keras sekali dan mengurutnya dari atas kebawah. Aku dibalikkannya sehingga berhadapan dengan dia, susuku mulai dijilatinya dan pentilnya diisap2nya bergantian. Napsuku makin memuncak ketika dia menyolok-nyolok no nokku dengan telunjuknya. Aku berdiri mengangkang, "Eenaaak Rik…", erangku.
Riki menghentikan permainannya, dia duduk diatas peti dengan kaki agak mengangkang. Aku mengerti rupanya dia pingin dimainin kon tolnya. Aku segera berlutut diantara kedua kakinya. Kon tol Riki berdiri tegak dan keras sekali sehingga tampak urat2nya menonjol. Segera aku mencekal kon tolnya dan dengan ganas aku ciumin kon tol itu. Terdengar dia sedikit mengerang sambil kepalanya menggeleng kekiri dan kekanan menahan nikmat yang dirasakan. Segera kujilati kon tol Riki dari pangkal sampai kekepala. Lalu kuisap, kukulum dalam mulut sementara tangan kiriku mengelus-elus biji pelirnya terasa beberapa kali tubuh Riki tersentak karena nikmat. Lalu kujilati biji pelirnya. Terdengar, "Aaahhkk", Riki mengerang kenikmatan, mendengar itu aku tambah gairah. Terus ku jilati biji pelirnya. Sementara tangan kananku mengurut-urut kon tolnya… Semakin lama aku semakin hilang kendali. Dengan kedua tanganku ku angkat kedua pahanya sehingga kedua lututnya hampir menyentuh dadanya. Dengan posisi demikian aku leluasa menjilati kon tolnya. Dari ujung kepala sampai ke sekitar biji pelirnya. Terasa sekali tubuhnya beberapa kali bergetar. "Aakkkh.. Oougghh", erangnya. Mendengar itu aku tambah bernapsu… Sambil kujilati biji pelirnya, batang kon tol Riki aku kocok-kocok, terasa beberapa kali kon tolnya yang ku kocok berdenyut-denyut. Rupanya Riki sudah tidak tahan, lalu dia bangkit dan berputar kebelakangku sambil mendorong tubuhku kedekat peti didepanku dan menarik pantatku kebelakang sehingga posisiku jadi menungging. Rupanya Riki ingin ngen tot aku dengan posisi doggy style… Sebelum melesakkan kon tolnya, kulihat Riki sekali lagi memperhatikan bentuk no nokku dari belakang, aku pun menanti penuh harap. Dan akhirnya terasa kon tol Riki menempel dibibir no nokku dan masuk perlahan-lahan ke dalam no nokku, terasa seret tapi nikmat.
"Oohh… Nggk… Ahhh….", desisku ketika seluruh ****** Riki amblas dalam no nokku. Lalu Riki mulai melakukan memaju-mundurkan pantatnya sehingga kon tolnya keluar masuk lubang no nokku. Nikmat sekali. Ternyata saat Riki menjilati no nokku dan saat aku menjilati kon tol Riki sangat merangsang nafsuku sehingga membuat aku cepat sekali mendapatkan O-ku, walaupun baru dienjot sebentar saja.
Riki masih belum ada tanda2 mau keluar. Aku berdiri sehingga kon tol Riki terlepas dari jepitan no nokku.
"Rik, gantian aku yang service kamu, aku main di atas, ya?" kataku sambil mengurut-urut kon tol Riki.
"Boleh… Oh, terima kasih saying…" ujar Riki yang kini mulai memanggil saying kepadaku sambil mengecup bibirku.
Maka Riki pun merebahkan dirinya dilantai dan kemudian aku menduduki tubuh Riki. Kedua pahaku kubuka lebar2 di atas selangkangan Riki tepat di atas kon tolnya. Kugenggam batang kon tol Riki Dino yang tegak sempurna, pelan2 ku-gosok2-kan kepala kon tol Riki kebelahan no nokkku yang sudah agak kering, karena sebelumnya telah aku lap belahan no nokku dengan rokku. Saat kepala kon tol Riki bergesekan dengan 1tilku terasa geli geli nikmat. Lalu pelan2 kuturunkan pantatku ke bawah. Bleeessss…. Kon tol Riki yang keras den panjang itu pun amblas tertelan lubang no nokku yang hangat dan lembut. Terasa nikmat bukan main bahkan Riki pun merem melek merasakan kenikmatan tersebut.
Dalam posisi WOT aku cukup lihai. Goyangan pinggul serta empotan no nokku membuat Riki merintih-rintih…
"Mia, no nokmu nikmat sekali sayang, peret banget deh, kerasa sekali cengkeramannya. Empotannya bikin kon tolku serasa diisap-isap didalam no nokmu, Aaaahhh Mia…. Enaaaaakkkk….", jawabnya.
Kugoyangkan pantatku dan kuputar-putarkan, kukocok naik turun hingga kon tol Riki keluar masuk no nokku. Riki meremas- remas kedua susuku. Posisi ngen tot WOT bagiku memang lebih nikmat rasanya karena aku bisa mengarahkan gesekan kon tol besar Riki ke seluruh bagian no nokku termasuk 1tilku. Akibat goyanganku dan empotan dalam no nokku, membuat Riki tidak tahan lagi untuk segera menembakkan pejunyau, kepla Riki menggeleng-geleng menahan nikmat dan sebentar lagi tampaknya Riki akan keluar. Dan ternyata benar juga, Riki memberikan aba-aba padaku bahwa dia akan keluar.
"Kita keluar sama-sama… Rik", rintihku sambil mempercepat goyangan pantatku.
"Aaahh… Aaakkhh… Mia… aku kelu…aaarrrr", Riki mengerang hebat sambil menekan kuat-kuat pantatku kebawah lalu menahannya sehingga kon tolnya amblas seluruhnya dalam no nokku. Bersamaan dengan itu menyemburlah pejunya dalam no nokku. Crot... Croott… Crooottt…, terasa oleh no nokku banyak sekali Riki menembakkan pejunya. Dan karena posisi kon tol Riki yang masuk semuanya dalam no nokku, akhirnya,
"Aa.. Aacch!" Akupun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan dengan Riki, bibir no nokku berkedutan hingga meremas kon tol Riki. Peju Riki dan lendir no nokku bercampur menjadi satu membanjiri no nokku.
Kami berdua akhirnya terkulai lemas di lantai gudang. Posisiku tengkurap di atas tubuh Riki.
"Makasih Rik, kamu memang pinter banget ngerangsang Mia sampe berkali2 nyampe, udah gitu kon tol kamu terasa sekali gesekannya, abis gede banget sih", kataku sambil mencium bibir Riki. "Aku benar-benar puas… sama kamu… Aku juga mulai jatuh cinta sama kamu Rik… Ini nih yang membuat aku jatuh cinta…" lanjutku sambil memegang kon tol Riki.
"Sama2 sayang, aku juga sangat puas sekali, nikmat banget ngen totin kamu, no nokmu enak banget, sudah peret, empotannya bikin gak tahan terasa banget…" jawab Riki
"Aku juga Rik, nikmat banget no nokku dimasukin kon tolmu yang super gede, penuh deh rasanya no nok Mia. Apalagi kalau diamblesin semuanya rasanya sampe ke rahim Mia. Aku bisa ketagihan nih… kapan2 Kamu harus garukin no nok Mia dengan kon tol gedemu lagi Rik…" kataku
"Beres sayang, bisa diatur kok".
Tak terasa hari sudah menjelang sore. Kami memakai pakaian masing-masing dan keluar dari gudang. Akhirnya kau menyuruh Mang Dede sopir Mama untuk meneruskan pekerjaanku sambil memberikan 2 lembar uang Lima puluh ribuan sekalian untuk tutup mulut.
Sejak kejadian digudang itu, hubunganku dengan Riki makin dekat. Setiap bertemu aku dan Riki selalu mengakhirinya dengan persetubuhan yang nikmat. Aku semakin melupakan Dino dan akhirnya aku pun putus dengan Dino dan resmi menjadi kekasih Riki.
Demikian pula dengan Riki. Sejak itu Riki tidak lagi ganti-ganti pasangan dan tidak pula sering main perempuan. Riki sangat saying padaku dan kemanapun aku pergi Riki selalu mendampingiku.

Teman Onani,cerita dewasa, kumpulan cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
gimana.? udah hot.? mau yang lebih hot..? klik disini

Gambar Bugil IGO 22 Feb, 2013


-
Source: http://teman-onani.blogspot.com/2013/02/cerita-sex-kisah-mia-akibat-pesta-itu.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Posting Komentar

Related Post